ihk.fis.ung.ac.id- Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Gorontalo mengawali rangkaian pengabdian Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa dengan melaksanakan observasi awal terkait implementasi pendidikan politik melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 6 Gorontalo (Senin 08/09/2025) Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi dosen dan mahasiswa dalam mengintegrasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian dan penguatan literasi politik di kalangan pelajar.
Observasi difokuskan pada pemetaan bagaimana aktivitas ekstrakurikuler dapat dimanfaatkan sebagai medium internalisasi nilai-nilai demokrasi, partisipasi aktif, serta pembentukan karakter kebangsaan. Dengan demikian, ekstrakurikuler bukan hanya wadah pengembangan minat dan bakat, melainkan juga ruang pendidikan politik yang kontekstual, relevan, dan berorientasi pada pembentukan warga negara muda yang kritis serta bertanggung jawab.
Dosen pendamping, Dr. Lucyane Djaafar, S.H., M.Pa., menegaskan bahwa observasi ini memiliki makna strategis bagi penguatan pendidikan politik di sekolah. “Kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting untuk memahami dinamika ekstrakurikuler sebagai laboratorium demokrasi. Pendidikan politik tidak hanya sebatas teori di kelas, tetapi harus terintegrasi dalam aktivitas nyata yang dapat mengembangkan kesadaran politik siswa secara sehat dan konstruktif,” ungkapnya.
Sejalan dengan itu, mahasiswa peserta, Dwi Alda Mustapa Ismail, turut menyampaikan kesan dan pandangannya. “Melalui observasi ini, kami menemukan bahwa siswa sebenarnya memiliki semangat tinggi untuk memahami isu-isu kebangsaan dan politik. Tantangannya adalah bagaimana memberikan pendekatan yang kreatif agar mereka merasa bahwa pendidikan politik itu dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi pijakan awal bagi mahasiswa PPKn UNG untuk menyusun program lanjutan berupa diskusi tematik, pendampingan, serta penguatan literasi politik berbasis sekolah. Harapannya, SMAN 6 Gorontalo dapat berkembang menjadi ruang pembelajaran demokrasi yang tidak hanya membentuk generasi cerdas secara akademik, tetapi juga matang dalam kesadaran berpolitik dan bernegara.
Penulis TIM Redaksi Jurusan IHK PPKn FIS UNG