Gorontalo-Jurusan IHK-PPKn Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung nilai-nilai kebangsaan melalui kegiatan pengabdian kolaborasi Dosen dan Mahasiswa bertema “Menumbuhkan Kesadaran Toleransi pada Masyarakat Majemuk”. Kegiatan yang berlangsung di aula kampus UNG ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta tokoh masyarakat yang terlibat aktif dalam diskusi dan implementasi nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Jurusan IHK-PPKn UNG, Rasid Yunus, S.Pd.,M.Pd dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema ini dipilih sebagai respons atas tantangan keberagaman yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini. “Pengabdian masyarakat ini adalah bagian dari tanggung jawab moral dan akademis kami untuk membantu memperkuat toleransi di tengah masyarakat majemuk. Kami berharap kegiatan ini dapat membuka ruang dialog yang lebih luas terkait pentingnya penghargaan terhadap perbedaan sebagai bagian dari kekuatan bangsa,” ungkapnya
Acara ini juga menjadi momentum penting bagi UNG karena dirangkaikan dengan penandatanganan kerja sama (MoU) antara Program Studi S1 PPKn UNG dengan Program Studi PPKn Universitas Negeri Manado (UNIMA). Kerja sama ini bertujuan mempererat hubungan akademis antar institusi serta mendorong kolaborasi dalam penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Ketua Jurusan PPKn UNIMA, Dr. Julien Biringan, M.Si., juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif kerja sama ini. “Kolaborasi antara dua institusi ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan antar kampus, tetapi juga membuka peluang besar untuk menciptakan inovasi dalam metode pengajaran dan pendekatan pengabdian masyarakat. Kami sangat mendukung pengembangan bersama untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan pendidikan di era global,” ujar Dr. Julien Biringan, M.Si
Penandatanganan MoU ini menandai dimulainya kerjasama strategis yang diharapkan bisa berlanjut pada pengembangan kurikulum, penelitian kolaboratif, dan berbagai program pengabdian masyarakat lintas institusi. Rasi Yunus, S.Pd.,M.Pd menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperluas cakupan penelitian tentang nilai-nilai kewarganegaraan, terutama dalam konteks Indonesia yang multikultural. “Dengan sinergi ini, kita bisa lebih efektif dalam membangun kesadaran kewarganegaraan yang inklusif di seluruh pelosok tanah air,” tambahnya.
Kegiatan ini berlangsung dengan antusiasme tinggi, di mana para peserta yang hadir tidak hanya mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya toleransi, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam diskusi yang digelar. Acara ditutup dengan harapan besar dari kedua institusi agar kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan dan penguatan nilai-nilai kebangsaan di masa depan.