Mahasiswa IHK-PPKn Universitas Negeri Gorontalo Eksplorasi Nilai Toleransi di Bukit Kasih, Simbol Kerukunan di Sulawesi Utara

Oleh: Intan Tiara Kartika . 11 Oktober 2024 . 14:40:05

ihk.fis.ung.ac.id (Media Center)-Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan Prodi PPKn  Universitas Negeri Gorontalo melaksanakan studi tour dengan tema "Kewarganegaraan Multikultural" yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya nilai toleransi dan kerukunan dalam masyarakat multikultural. Kunjungan kali ini membawa mereka ke Bukit Kasih, yang terletak di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, sebuah destinasi wisata yang terkenal sebagai simbol persatuan dan toleransi antar umat beragama.

Bukit Kasih, yang juga dikenal dengan sebutan "Bukit Toleransi", menjadi pilihan yang sangat relevan untuk menggali nilai-nilai keberagaman. Di tempat ini, terdapat lima rumah ibadah yang mewakili agama-agama yang berkembang di Indonesia: masjid, gereja Katolik, gereja Protestan, kuil Hindu, dan klenteng Buddha. Keberadaan berbagai tempat ibadah yang berdampingan ini menggambarkan integrasi dan harmonisasi antar umat beragama, serta pentingnya membangun kebersamaan dalam keberagaman.

Kegiatan ini dimulai dengan tur keliling Bukit Kasih yang dipandu oleh pemandu wisata lokal, yang menjelaskan latar belakang sejarah dan filosofi tempat tersebut. Mahasiswa sangat antusias menyimak penjelasan tentang bagaimana masyarakat Minahasa, meski dengan latar belakang agama yang berbeda, dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati. Dalam setiap langkah mereka, tampak kegembiraan dan keingintahuan yang besar untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip multikulturalisme dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dr. Ramli Mahmud S.Pd., M.A., Ketua Jurusan IHK-PPKn, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa kegiatan studi tour ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami konsep kewarganegaraan yang berlandaskan pada penghargaan terhadap keberagaman. "Tujuan dari studi tour ini adalah untuk memperkenalkan mahasiswa pada praktik nyata toleransi dan kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bukit Kasih bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga simbol penting dalam membangun kesadaran dan komitmen untuk menjaga harmoni dalam masyarakat yang majemuk," ujar Dr. Ramli.

Setelah tur, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan refleksi yang dipandu oleh beberapa dosen dan praktisi di bidang kewarganegaraan. Diskusi ini membahas bagaimana prinsip-prinsip multikulturalisme yang diamati selama kunjungan dapat diimplementasikan dalam kehidupan mahasiswa, baik di kampus maupun di masyarakat. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk berbagi pendapat dan ide-ide terkait tantangan dan peluang dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan saling menghormati.

Salah satu mahasiswa, Fania Aulya Midu, menyatakan bahwa pengalaman ini sangat membuka wawasan dirinya tentang betapa pentingnya menjaga kerukunan dalam keberagaman. "Melihat langsung tempat seperti Bukit Kasih membuat saya lebih memahami betapa berharganya toleransi antar agama. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan pastinya akan memengaruhi cara saya memandang dan berinteraksi dengan sesama," ungkap Fania.

Kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperdalam pemahaman mereka tentang kewarganegaraan dalam konteks multikulturalisme, yang sangat relevan dengan tantangan sosial di Indonesia. Sebagai negara dengan beragam suku, agama, dan budaya, pembelajaran tentang toleransi dan saling menghormati menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.

Dengan suksesnya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Jurusan IHK-PPKn dapat semakin menginternalisasi nilai-nilai multikulturalisme dalam kehidupan mereka dan menerapkannya dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Agenda