ihk.fis.ung.ac.id (Media Center)- Dr. Rasid Yunus, S.Pd., M.Pd., dosen Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan Prodi PPKn Universitas Negeri Gorontalo, kembali menunjukkan komitmennya dalam bidang pendidikan. Kali ini, Dr. Rasid Yunus tampil sebagai pemateri dalam diskusi bertajuk "MERAWAT Memori: Sebuah Catatan dan Refleksi G30SPKI" yang diselenggarakan oleh Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNG, pada (30/09/2024).
Diskusi ini diadakan dalam rangka memperingati peristiwa G30S/PKI, sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia yang masih menjadi bahan refleksi bagi banyak kalangan akademisi dan masyarakat luas. Acara ini bertujuan untuk menggali pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah kelam bangsa Indonesia, serta mendorong generasi muda untuk tidak melupakan masa lalu.
dalam paparanya Dr. Rasid Yunus.,S.Pd.M.Pd menegaskan Peristiwa G30SPKI tidak bisa dibaca tunggal, hitam putih dan kelokalan Indonesia. Ini berkaitan dengan Geopolitik dan Geostrategi Dunia mulai 1917, Blok Barat dan Blok Timur yang berakhir 1991, Negara-Negara melayu di Asean serta bacaan terakhir adalah hadirnya perusahaan besar di Indonesia pasca gerakan ini.Pastinya, nilai kebangsaan yang bisa dipetik ialah nilai juang otentik Kepancasilaan baru akan nampak jika warga negara benar² berjuang, berkorban tanpa menghalalkan segala cara.Kegigihan belajar akan nilai-nilai sejarah yang otentik akan menuntun bangsa ini kearah kejayaan. Jayalah bangsaku. ujarnya
Diskusi ini turut dihadiri oleh dosen-dosen dan mahasiswa dari berbagai jurusan di lingkungan FIS UNG. Mereka memberikan pandangan yang berbeda terkait tragedi nasional tersebut, menjadikan acara ini sarana refleksi yang bermakna bagi seluruh peserta.
Sementara itu, Sekretaris Jurusan Sejarah FIS UNG, Helman Manay, S.Pd., M.Hum., dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran Dr. Rasid Yunus sebagai pemateri. "Kehadiran beliau memberi perspektif berbeda tentang sejarah G30S/PKI dari sudut pandang kewarganegaraan dan kebangsaan, yang sangat relevan dengan konteks pendidikan hari ini," ujarnya.
Acara diskusi ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan akademik di Jurusan Sejarah FIS UNG yang berfokus pada kajian kritis terhadap peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, sebagai upaya untuk terus merawat memori kolektif bangsa.