ihk.fis.ung.ac.id-(Rabu 10/09/2025) Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Gorontalo melaksanakan observasi awal di SMKN 5 Gorontalo sebagai langkah strategis dalam rangkaian pengabdian kolaborasi dosen dan mahasiswa. Dengan mengangkat tema “Membangun Kesadaran Multikultural bagi Siswa”, kegiatan ini diarahkan untuk memperkuat sikap kebangsaan di tengah realitas keberagaman sosial dan budaya yang hadir dalam lingkungan sekolah kejuruan.
Hasil observasi menunjukkan sejumlah temuan penting. Pertama, masih terdapat siswa yang cenderung memandang perbedaan budaya dan latar belakang hanya sebatas identitas kelompok, sehingga belum sepenuhnya menyadari nilai integratif dari multikulturalisme. Kedua, dinamika organisasi dan kegiatan siswa dinilai masih perlu diperkuat dengan pemahaman kebangsaan agar keberagaman yang ada tidak menimbulkan sekat, melainkan menjadi sumber kekuatan. Ketiga, munculnya tantangan globalisasi menuntut siswa memiliki ketahanan karakter agar mampu menyeleksi nilai-nilai luar yang masuk tanpa kehilangan identitas kebangsaan.
Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Dr. Roni Lukum, S.Pd., M.Sc., menegaskan bahwa pengabdian ini sangat urgen dilaksanakan. “Temuan-temuan awal memperlihatkan bahwa siswa membutuhkan ruang penguatan nilai multikultural untuk mempertegas jati diri kebangsaannya. Oleh karena itu, program pengabdian ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran transformatif yang membekali siswa dengan kemampuan hidup dalam keberagaman secara harmonis,” ujarnya.
Ketua kelompok mahasiswa, Safawi Juwono S. Rinntih, menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa PPKn UNG dalam kegiatan ini merupakan wujud nyata tanggung jawab akademik sekaligus pengabdian sosial. “Kami melihat potensi besar di SMKN 5 Gorontalo untuk menumbuhkan kesadaran multikultural. Melalui kolaborasi ini, kami ingin menghadirkan kontribusi yang bukan hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi kami sebagai calon pendidik bangsa,” ungkapnya.
Kegiatan observasi ini menegaskan pentingnya sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam merespons kebutuhan pendidikan multikultural di era kebhinekaan. Dengan menjadikan SMKN 5 Gorontalo sebagai titik awal pengabdian, diharapkan tercipta model pembinaan siswa yang mampu memperkuat semangat kebangsaan, toleransi, serta solidaritas sosial dalam bingkai Pancasila dan NKRI.
Penulis : TIM Redaksi Jurusan IHK Prodi PPKn FIS UNG