Tiga Dosen PPKn UNG Diamanahkan sebagai Tim Ahli, Perkuat Dimensi Humanis Pendidikan Kepolisian melalui Penyusunan Bahan Ajar Kepedulian Sosial

Oleh: Intan Tiara Kartika . 27 Oktober 2025 . 14:49:15

ihk.fis.ung.ac.id-Tiga dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan  Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo yakni Dr. Rasid Yunus, S.Pd., M.Pd., Yuli Adhani, S.Pd., M.Pd., dan Zulfikar Adjie, S.Pd., M.Pd., dipercaya menjadi tim ahli dalam penyusunan Bahan Ajar Kepedulian Sosial di Sekolah Polisi Negara Polda Gorontalo.

Keterlibatan ketiganya menegaskan peran strategis akademisi UNG dalam memperkuat dimensi humanis dalam pendidikan kepolisian. Kolaborasi ini diarahkan untuk menghasilkan bahan ajar yang tidak hanya menekankan aspek disiplin dan profesionalisme, tetapi juga membangun karakter empatik, solidaritas sosial, dan kesadaran kemanusiaan di kalangan peserta didik SPN.

Menurut Dr. Rasid Yunus, pendidikan kepolisian modern harus menempatkan kepedulian sosial sebagai nilai dasar yang membentuk kepribadian Bhayangkara.

Kepedulian sosial bukan sekadar materi ajar, tetapi jiwa yang harus tertanam dalam setiap tindakan seorang anggota Polri. Melalui bahan ajar ini, kami ingin menghadirkan pembelajaran yang menyentuh nurani dan membentuk kesadaran moral,” ungkapnya.

Yuli Adhani, S.Pd., M.Pd. menambahkan bahwa bahan ajar tersebut dirancang dengan pendekatan kontekstual dan partisipatif agar peserta didik SPN mampu memahami realitas sosial masyarakat.

“Kami mengintegrasikan nilai-nilai sosial ke dalam skenario pembelajaran berbasis pengalaman. Tujuannya agar peserta didik tidak hanya paham konsep, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata,” jelasnya.

Sementara Zulfikar Adjie, S.Pd., M.Pd. menilai kolaborasi ini sebagai momentum untuk membangun sinergi antara dunia akademik dan lembaga kepolisian.

UNG dan SPN memiliki tanggung jawab moral yang sama dalam membentuk sumber daya manusia berkarakter. Karena itu, nilai empati, gotong royong, dan keadilan sosial harus menjadi fondasi utama dalam pendidikan kepolisian,” ujarnya.

Dari pihak SPN Polda Gorontalo menyampaikan bahwa keterlibatan dosen-dosen PPKn UNG dalam tim ahli menjadi langkah strategis dalam memperkaya dimensi pembelajaran di SPN. Ia menegaskan bahwa pembentukan karakter sosial merupakan bagian integral dari visi SPN Polda Gorontalo dalam menyiapkan personel Polri yang profesional, humanis, dan berintegritas tinggi.

Kami menyadari bahwa tantangan tugas kepolisian tidak hanya membutuhkan kemampuan teknis, tetapi juga kepekaan sosial dan moralitas publik. Kehadiran para akademisi dari UNG memberi perspektif baru dalam memperkuat aspek kemanusiaan dalam kurikulum SPN,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kerja sama ini menjadi model integrasi ideal antara pendidikan akademik dan pendidikan kepolisian berbasis karakter.

Wakil Dekan Bidang Akademik  Fakultas Ilmu Sosial UNG Prof. Dr. Yowan Tamu, S.Ag.,MA. turut mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh SPN Polda Gorontalo. Menurutnya, kolaborasi ini menunjukkan bahwa dunia akademik memiliki peran strategis dalam mendukung reformasi pendidikan kepolisian yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan, empati sosial, dan semangat kebangsaan.

Melalui kerja sama ini, FIS UNG dan SPN Polda Gorontalo berkomitmen untuk terus mengembangkan bahan ajar dan metode pembelajaran yang mendidik, memanusiakan, dan menumbuhkan kesadaran sosial  agar setiap peserta didik SPN mampu menjadi pelindung masyarakat yang tidak hanya tangguh dalam tugas, tetapi juga lembut dalam nurani.

Agenda