ihk.fis.ung.ac.id-(Gorontalo 23/09/2023) SMAN 1 Kabila menjadi ruang strategis bagi implementasi program pengabdian kolaboratif Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan Prodi PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo dengan mengusung tema penguatan karakter kebangsaan Bagi Siswa. Kegiatan ini tidak hanya menegaskan komitmen akademisi terhadap pengembangan pendidikan karakter, tetapi juga menjadi bentuk nyata sinergi antara dunia kampus dengan sekolah dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda.
Kepala SMAN 1 Kabila dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas iPengabdian Kolaborasi tersebut. “Kami merasa terhormat karena sekolah kami menjadi tempat lahirnya penguatan karakter kebangsaan yang relevan dengan kebutuhan siswa hari ini. Penguatan karakter kebangsaan adalah fondasi yang akan menentukan kualitas generasi penerus bangsa, dan kegiatan ini membekali siswa kami dengan kesadaran akan jati diri serta tanggung jawab sebagai warga negara,” ujarnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Sukarman Kamuli, M.Si., menegaskan bahwa program ini didesain berdasarkan hasil observasi awal terhadap kondisi pembelajaran siswa. “Kami menemukan bahwa siswa membutuhkan wadah untuk menginternalisasi nilai kebangsaan secara lebih kontekstual. Melalui pendekatan partisipatif, siswa tidak hanya diajak memahami, tetapi juga merasakan makna karakter kebangsaan dalam praktik keseharian mereka,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh dosen pendamping, Ariyanto Nggilu, S.Pd., M.Pd., yang menekankan pentingnya pendidikan karakter kebangsaan di tengah tantangan globalisasi. “Karakter kebangsaan merupakan benteng yang menjaga identitas generasi muda. Ketika siswa memiliki nasionalisme yang kuat, mereka akan lebih siap menghadapi arus perubahan tanpa kehilangan jati dirinya,” ungkapnya.
Perwakilan mahasiswa, Ahmad Karim, menyampaikan bahwa keterlibatannya dalam program ini memberikan pengalaman berharga. “Kami belajar bagaimana teori yang kami dapatkan di bangku kuliah dapat dihidupkan melalui interaksi langsung dengan siswa. Membawa nilai kebangsaan ke dalam ruang kelas adalah proses pembelajaran dua arah yang memperkaya kami sebagai mahasiswa,” tuturnya.
Salah satu siswa SMAN 1 Kabila yang ikut dalam kegiatan tersebut mengungkapkan rasa bangganya. “Kami merasa lebih memahami arti penting cinta tanah air, persatuan, dan tanggung jawab sebagai generasi penerus. Kegiatan ini membuat kami sadar bahwa menjadi pelajar bukan hanya soal akademik, tetapi juga soal karakter kebangsaan,” katanya penuh semangat.
Program pengabdian ini dirancang dengan pendekatan interaktif sehingga siswa tidak sekadar menerima materi, melainkan terlibat aktif dalam diskusi, refleksi, dan simulasi nilai kebangsaan. Dengan demikian, pendidikan karakter kebangsaan bukan lagi sekadar wacana, tetapi sebuah pengalaman hidup yang dirasakan langsung oleh para siswa.
Penulis : TIM Redaksi Jurusan IHK Prodi S1 PPKn FIS UNG